Alt/Text Gambar
Home » » Imam Ghazali tentang hakikat tasawuf

Imam Ghazali tentang hakikat tasawuf

Awalnya, aku merupakan salah satu orang yang ingkar tentang maqam (kedudukan) spiritual orang-orang shaleh serta derajat-derajat yang telah diraih oleh para sufi (pelaku tasawuf). Pengingkaranku itu terus ada hingga pada akhirnya aku bertemu dengan guruku (seorang mursyid) yang bernama Yusuf An Nasaj.

hakikat tasawuf
Sumber gambar: rekreasipikir.blogspot.com
Beliau tak henti-hentinya mendorongku untuk terus melakukan mujahadah (memerangi nafsu) sampai pada akhirnya aku mendapatkan karunia-karunia Ilahi. Atas izin Allah Ta'ala aku diberikan kesempatan untuk melihat keAgungan-Nya dalam sebuah mimpi dalam tidurku. Dia berkata "Wahai Abu Hamid, pergilah dan tinggalkan segala kesibukanmu (di dunia). Bergaullah dengan orang-orang shaleh yang telah Aku jadikan tempat untuk pandangan-Ku di bumi-Ku. Mereka adalah orang-orang yang telah membuang dunia dan menggadaikan akhirat untuk mencintai Aku". Aku berkata "Demi kemuliaan-Mu, aku tidak akan pernah melakukannya melainkan Engkau dapat membuatku merasakan sejuknya khusnudzan pada mereka semua".

Allah Ta'ala berfirman: "Sungguh aku telah melakukannya. Yang memutuskan hubungan antara engkau dan mereka adalah kesibukanmu pada (mencintai) dunia. Maka keluarlah dari mencintai dunia dengan keikhlasan yang penuh sebelum engkau keluar dari duniamu dengan sebuah kehinaan. Aku telah melimpahkan nur dari sisi-Ku".

Aku terbangun, dengan hati yang dipenuhi perasaan bahagia. Kemudian aku pergi menemui guruku Syeikh Yusuf An Nasaj dan menceritakan semuanya perihal mimpiku pada beliau. Beliau membalasnya dengan senyuman yang menawan lantas berkata "Wahai Abu Hamid, itu hanyalah perjalanan awal para penempuh jalan tasawuf, jika engkau tetap bergaul dan berkumpul dengan orang-orang penempuh jalan tersebut, maka mata hatimu akan semakin tajam".

Dikutip dari sebuah buku karya Abdul Qadir Isa, Hakikat Tasawuf.

0 komentar:

Pecinta Sholawat. Powered by Blogger.