Wali menurut bahasa berarti "wakil" atau "perwakilan", dan menurut istilah wali Allah adalah wakil dari keberadaan Allah Ta'ala di bumi setelah para Nabi sebagai manusia yang diberi beberapa kelebihan ilmu untuk mengajarkan ajaran Islam dan mengajak manusia untuk menuju jalan yang benar serta membina manusia. Selain itu, wali Allah juga dibekali beberapa karomah (keistimewaan) sebagai pembeda dari orang-orang biasa. Keberadaan para wali Allah ini juga berbeda-beda sesuai tugasnya. Masyarakat Indonesia khususnya Jawa mengenal wali songo sebagai para wali yang menyebarkan ajaran Islam ketika masa-masa kerajaan.
|
Foto:sufistik.com |
Dari beberapa wali Allah, terdapat beberapa wali yang menjadi pemimpin para wali dan tentunya mempunyai tugas yang sangat berat yang mana tugas tersebut sudah pasti tidak akan mampu jika dibebankan pada manusia biasa. Bahwa, di antara wali-wali Allah tersebut ada yang mempunyai tugas sebagai "paku bumi" untuk menjaga keseimbangan hidup, sungguh tugas yang benar-benar di luar akal manusia namun faktanya itu benar adanya dan Allah Ta'ala juga telah memberikan kekuatan tersendiri pada wali Allah tersebut.
Berikut ini adalah beberapa macam wali Allah beserta tugas-tugasnya, dan secara garis besar terdiri dari sembilan tingkatan wali Allah:
Wali Quthub atau wali aqthab
Wali ini memiliki kedudukan tertinggi di antara para wali Allah lainnya. Wali aqthab ini memimpin seluruh wali yang berada di alam semesta, sedangkan jumlah wali Quthub ini hanya ada satu di bumi ini. Masih belum diketahui secara pasti keberadaan wali Quthub ini dimana, ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa wali Quthub ini akan selalu berkunjung ke Baitullah (Mekkah) di setiap tahunnya. Syekh Abdul Qadir Al Jaelani adalah salah satunya yang pernah mengemban tugas dari Allah Ta'ala sebagai wali Quthub, setelah beliau mendapatkan tugas tersebut keberadaan beliau mulai dirahasiakan oleh Allah Ta'ala. Dengan jumlahnya yang hanya satu, wali Quthub ini akan digantikan dengan wali di bawahnya jika telah wafat.
Wali Aimmah
Kedudukan wali Aimmah ini satu tingkat di bawah wali Quthub dan tugasnya adalah sebagai pembantu wali Quthub tersebut, serta menggantikan kedudukan wali Quthub jika sudah wafat. Jumlah wali Aimmah ini hanya ada dua di muka bumi, sedangkan salah satunya harus menggantikan wali Quthub dengan petunjuk Allah Ta'ala melalui wali Quthub. Wali Quthub diberi kemampuan oleh Allah Ta'ala untuk bisa melihat siapa di antara kedua wali Aimmah itu yang harus menggantikannya. Kedua wali Aimmah ini memiliki julukan sendiri-sendiri, yaitu Abdul Rabbi dan Abdul Malik. Abdul Rabbi bertugas menyaksikan alam malakut dan Abdul Malik bertugas menyaksikan alam Malaikat.
Wali Autad
Wali Autad ini jumlahnya ada empat yang berada di empat penjuru mata angin dengan tugas menjaga wilayahnya masing-masing agar tetap seimbang sedangkan pusatnya ada di Baitullah Mekkah. Menurut satu pendapat, ke empat wali ini akan saling bertemu setiap tahun tepatnya pada pelaksanaan haji di Mekkah. Di antara empat wali Autad ini terkadang ada yang wanita, keempat wali Allah tersebut masing-masing memiliki gelar yaitu Abdul Haiyi, Abdul Alim, Abdul Qadir dan Abdu Murid.
Wali Abdal
Abdal artinya adalah pengganti, dikatakan demikian sebab mereka diberikan kekuasaan oleh Allah Ta'ala untuk menunjuk pengganti mereka jika wafat. Tugas dari wali Abdal ini adalah menjaga ketujuh iklim yang ada di alam semesta, jika ada tujuh iklim maka jumlah wali Abdal inipun juga hanya ada tujuh wali dalam satu masa. Sekitar tahun 586, Ibnu Arabi sempat bertemu dan bergaul dengan salah satu wali Abdal yang bernama Musa al-Baidarani. Sedangkan sahabat dari Ibnu Arabi Abdul Madjid juga pernah bertemu dengan salah satu wali Abdal yang bernama Mu’az bin al-Asyrash. Kedua sufi tersebut menanyakan sesuatu dengan pertanyaan yang sama "Bagaimana cara agar bisa mencapai deajat wali Abdal", dan jawaban dari kedua wali Abdal di tempat yang berbeda itupun sama, dengan lapar (puasa), tidak tidur di malam hari, memperbanyak diam serta uzlah (mengasingkan diri dari keramaian).
Pendapat lain mengatakan bahwa jumlah wali Abdal ini ada 40 orang, beberapa dari mereka bertempat di daerah Syam sedangkan beberapa lagi berada di Irak. Jika ke-40 wali telah wafat semuanya dan tidak ada pengganti dan sudah tidak tersisa satu pun, maka dunia ini akan kiamat.
Wali Nuqoba'
Wali ini diberi pemahaman lebih tentang syari'at oleh Allah Ta'ala dan jumlahnya hanya ada 12 orang dalam satu masa. Kelebihan ilmu syari'at yang diberikan pada wali Nuqoba' ini menjadikan mereka bisa mengetahui dan menyadari dengan cepat akan segala tipuan-tipuan hawa nafsu dan setan. Bahkan, dengan kemampuan tersebut Wali Nuqoba' ini juga bisa melihat dan membedakan mana orang yang alim dan mana orang yang bodoh dengan hanya melihat jejak kaki mereka.
Wali Nujaba'
Jumlah wali Nujaba' ini terdiri dari 8 orang dalam satu masa, mereka juga diberikan kelebihan tentang ilmu syari'at seperti halnya wali Nuqoba' akan tetapi tugas dari wali Nujaba' ini lebih ringan, masih belum diketahui dengan jelas tugas-tugas wali ini secara detail.
Wali Hawariyyun
Asal kata Hawariyyun adalah Hawari, yang mempunyai arti pembela. Tugas dari wali Hawariyyunini adalah membela agama Allah Ta'ala baik memalui argumentasi atau berupa senjata. Ketika zaman Rasulullah SAW wali ini pernah disematkan pada diri seorang Zubair Bin Awam. Wali ini dianugerahi oleh Allah Ta'ala sebuah ilmu pengetahuan, keberanian serta ketekunan dalam beribadah.
Wali Rajabiyyun
Wali Rajabiyyun ini jumlahnya ada 40 orang yang berada di beberapa negara dalam satu masa. Dinamakan Rajabiyyun sebab karamah (keistimewaan) mereka selalu muncul pada masuk bulan Rajab. Wali Rajabiyyun ini saling mengenal satu sama lain, dan mereka diberikan kelebihan oleh Allah Ta'ala dapat mengetahui isi batin seseorang dengan hanya melihat wajah orang tersebut. Di setiap awal bulan Rajab, wali Rajabiyyun ini badannya akan terasa bagaikan dihimpit langit, terasa sangat kaku dan tidak bisa bergerak bahkan untuk mengedipkan mata saja terasa sangat sulit sekali. Hal itu seperti akan dialami selama 3 hari berturut tanpa henti, hanya saja di hari pertama akan terasa sangat berat, di hari kedua berkurang dan semakin berkurang sampai hari ketiga. Barulah setelah hari ketiga mereka bisa kemblai berbicara.
Dalam tiga hari tersebut, wali Rajabiyyun melihat segala rahasia-rahasia kebesaran Allah Ta'ala yang tak mampu disingkap oleh manusia biasa. Akan tetapi setelah tiga hari berlalu dengan keadaan tubuh seperti yang dijelaskan di atas bukan berarti wali Rajabiyyun sudah kembali seperti sedia kala seperti manusia sehat. Mereka masih merasakan efek dari apa yang baru saja mereka lihat selama tiga hari tersebut, dan hal itu akan terus berlangsung selama bulan Rajab. Setelah bulan Rajab berakhir, barulah mereka bisa kembali beraktifias seperti biasanya.
Wali Khatam
Khatam berarti penutup, akhir. Wali ini mempunyai tugas untuk mengurus dan menjaga wilayah seluruh umat Rasulullah SAW dan menurut beberapa pendapat jumlahnya hanya ada satu orang.